Translate

Jumat, 03 Oktober 2014

BELAJAR BAHASA INDONESIA





A. Pengertian Observasi
     Kegiatan observasi atau pengamatan pada dasarnya merupakan kegiatan sehari- hari yang sering kamu lakukan. Akan tetapi tidak semua kegiatan yang diamati disebut observasi. Observasi harus dilakukan secara sengaja, runtut, sesuai dengan aspek- aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas. 
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, observasi adalah peninjauan secara cermat. Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap keadaan, objek, dan peristiwa yang akan diteliti
     Observer adalah orang yang melakukan observasi, sedangkan observee adalah objek pengamatan yang akan diobservasi

B. Ciri- ciri Observasi
     Observasi atau pengamatan memiliki kriteria atau ciri- ciri tertentu seperti berikut :
- Observasi direncanakan secara runtut
- Data kegiatan observasi bersifat meyakinkan
- Teks hasil observasi dapat dicek atau dibuktikan kebenarannya
- Teks hasil observasi disusun dengan bahasa yang jelas, tidak berbelit- belit, dan mudah dipahami
- Bentuk, isi, dan gaya penulisan observasi disesuaikan dengan jenis serta tujuannya

C. Melakukan Observasi
- menentukan tujuan dan fungsi observasi
- mencatat data yang diperlukan dan menyesuaikannya sesuai dengan fungsi atau tujuan
- melakukan survei tempat danmelanjutkan observasi
- menemui narasumber untuk wawancara sebagai bukti penguat dan sumber acuan (refrensi)
- mencatat hasil observasi
     Untuk mencapai hasil observasi yang baik, seorang pengamat hendaknya memperhatikan prinsp-prinsip pengamatan berikut :
a. Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus  dilakukan secara cermat, jujur,                       bertanggung jawab terhadap permasalahan, objektif, dan terfokus kepada objek yang akan diteliti
b. Dalam menentukan objek yang hendak diamati, pengamatan akan menjadi sulit dan hasilnya tidak
    teliti.
c. Sebelum pengamatan dlaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan langkah-langkah
    (prosedur) pengamatan.
d. Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami hal-hal yang hendak dicatat dan membuat
    catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul

D. Membuat Kerangka Hasil Observasi
    Agar hasil pengamatan dapat disampaikan dengan teratur, perlu dibuat kerangka. Kerangka teks hasil  observasi disusun berdasarkan data catatan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kerangka teks hasil observasi ditulis dengan kalimat singkat dan padat. Kerangka tersebut harus berpedoman pada struktur teks hasil observasi, baik tertulis maupun lisan.


E. Menyusun Teks Hasil Observasi
    Kerangka hasil observasi dapat dikembangkan menjadi teks hasil observasi utuh. Dalam kerangka teks hasil observasi terdapat ide pokok disetiap bagian teks hasil observasi. Ide pokok adalah ide utama yang ada dalam sebuah paragraf. Ide pokok termuat dalam sebuah kalimat utama.
    Menyusun teks hasil observasi berbeda dengan menulis artikel atau kegiatan lainnya. Menyusun teks hasil observasi pada prinsipnya menyusun kembali hasil kegiatan, pengamatan, atau penelitian secara runtut berdasarkan fakta.
    Struktur teks hasil observasi terdiri atas definisi umum, deskrpsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Definisi umum berisi pengertian sesuatu yang dibahas, deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu cara secara terperinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat dan kegunaan.


Sebuah teks hasil observasi yang baik memuat bagian-bagian penting. Bagian-bagian penting tersebut adalah:

a. orang yang membuat laporan (pelapor)
b. hal yang diamati
c. waktu pengamatan
d. tempat pengamatan
e. tujuan pengamatan
f. hasil pengamatan
g. simpulan


F. Merevisi Teks Hasil Observasi
    Menuliskan teks hasil observasi perlu memperhatikan kebenaran struktur kalimat dan ketepatan penggunaan ejaan. Penggunaan bahas yang baik dan benar pada teks hasil observasi memudahkan orang dalam merevisi hasil observasi tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar